RESUME FILM PATCH ADAM
RESUME FILM PATCH ADAM
MATA KULIAH KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI
KESEHATAN
DISUSUN OLEH :
NURI DYAH AYU
PITALOKA
G1B014062
KEMENTERIAN
RISET
TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN
KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKWERTO
2015
A.
PENDAHULUAN
Patch
Adam adalah sebuah film yang diangkat dari kisah nyata yang menceritakan
tentang perjuangan seorang dokter yang penuh empati. Nama dokter tersebut
adalah Hunter Adam namun lebih dikenal dengan Patch Adam. Adam adalah seorang
lelaki cerdas yang selalu mencari makna kehidupan dengan tindakan yang tidak
sewajarnya. Adam merenungkan bahwa semua manusia pasti berusaha menemukan jalan
untuk pulang. Manusia memiliki tujuan masing-masing dalam hidupnya.Namun Adam
merasa takut kehilangan jalan yang benar yang dapat menghantarkannya pada
tujuan hidupnya.
Kisah
ini dimulai saat Adam mengalami depresi berat karena kematian orangtuanya saat
umurnya masih 9 tahun, sehingga membuatnya mengalami putus asa dan mencoba bunuh
diri. Akhirnya Adam divonis mengalami
gangguan jiwa kemudian ia pun menetap di Rumah Sakit Jiwa Virginia tepatnya di
Rumah Sakit Jiwa Fairfax.
Di sana ia
dipertemukan dengan berbagai macam orang yang mengalami penyakit kejiwaan. Suatu
saat, ia berbincang-bincang dengan salah seorang dokter yang menangani pasien
di rumah sakit tersebut. Adam menceritakan kisahnya pada dokter tersebut. Patch
mengalami kenyataan yang begitu pahit. Ayahnya meninggal ketika dia masih
berusia 9 tahun. Dia pernah mendapatkan pekerjaan, tetapi ia tidak merasa
cocok. Dia pun pernah mencoba untuk bunuh diri. Ia merasa takut akan tujuan
hidupnya.
Dia bertemu
dengan Arthur Mandelson, seorang pria lanjut usia yang selalu menghitung
jari-jarinya. Dia adalah seorang pengusaha yang terkenal, pintar, walaupun
kondisi kejiwaannya mengalami gangguan.
Selain itu, Adam
juga sekamar dengan Rudy, seorang laki-laki yang selalu mengalami gangguan
halusinasi tupai. Patch tak kekurangan akal. Dengan berbagai cara dia mulai
mencoba untuk bisa masuk ke dalam dunia teman kamarnya itu, walaupun sebenarnya
dia adalah orang yang tidak memiliki gangguan kejiwaan. Dia berhasil berelasi
dengan orang-orang yang ada di rumah sakit jiwa tersebut.
Patch
dapat menyimpulkan bahwa “Pengobatan secara medis
saja tidak cukup untuk menyembuhkan sang pasien, tapi perlu ada pendekatan
secara psikologi sehingga pasien bisa memperoleh kenyamanan, meningkatkan
kualitas hidupnya dan tetap berani menjalani hari esok”.
Semenjak
kejadian itu, mendorong Adam
untuk keluar dari rumah sakit jiwa itu dan berniat untuk melanjutkan sekolah di
jurusan kedokteran. Setelah keluar dari rumah sakit jiwa, Adam langsung mendaftarkan
diri di salah satu universitas kedokteran yaitu di “Virginia Medical Univercity”
dengan nama Patch Adam, Adam
sangat cerdas dan pekerja keras. Dengan modal kejeniusan serta semangat yang
tinggi, ia terus mengorganisir
dan berusaha mempengaruhi mahasiswa-mahasiswa lainnya dengan gagasan dan metode
yang dimilikinya.
Tugas utama
seorang dokter adalah membuat pasien merasa hidupnya bermutu. Adam berkata, “A doctor’s
mission shoud be not just to prevent death, but also to improve the quality of
life”, artinya bahwa misi seorang dokter tidak hanya mencegah pasien supaya
tidak meninggal, tapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, buatlah seorang
pasien merasa dihargai dan bermartabat.
Pada tingkat 1,
mahasiswa dilarang untuk berhubungan langsung dengan pasien tetapi pengalamannya
dengan Rudy, Adam
berusaha untuk mencari peluang agar dapat berhubungan langsung dengan pasien
untuk menerapkan metode sekaligus membuktikan metodenya secara ilmiah. Adam pun
menghalalkan segala cara agar dapat berhubungan langsung dengan pasien, Adam masuk ke bangsal
anak-anak penderita kanker, muka mereka pucat, rambut mereka sudah rontok,
wajah mereka sayu dan mereka hanya terbaring lemas. Lalu ia mendekati seorang
anak, kemudian ia
tersenyum dan menyapa dengan mimik muka lucu. Anak ini tertawa. Anak-anak lain
di bangsal itu mendengar lalu menoleh.Adam
kemudian mulai melucu bagaikan badut di tengah bangsal. Semua anak bersorak.
Mereka tertawa terpingkal-pingkal sampai melompat-lompat di ranjang, setelah
beberapa komunikasi yang diterapkan Adam
melihat keberhasilan dari metodenya.
Hari
berikutnya, Adams berjabat tangan dengan seorang nenek yang sudah
beberapa hari tidak mau makan lalu Adams meminta staf dapur untuk menyiapkan bak besar yang berisi pasta, karena hal itu merupakan
impian sang nenek. Para perawat rumah
sakit serta rekan kampusnya sangat antusias melihat tindakan Adam yang memberi kemudahan
sekaligus pelajaran baru bagi mereka dalam upaya untuk menangani pasien.
Lama kelamaan
tindakannya ini diketahui oleh dokter (sekaligus dosen dikampusnya) hingga
akhirnya Adam
dilarang dan diberi sanksi karena telah mengganggu pasien dan membuat onar di
rumah sakit. Perjuangan Adam tidak berhenti disitu saja, ia mulai mencari dukungan
dari mahasiswa seangkatannya dan para dosen untuk bisa mendukung misinya,
dengan bermodal prestasi dan kebaikan dia, akhirnya dukungan itu ia peroleh. Berbagai cara
telah dilakukan oleh Adam dan
rekan kampusnya agar dapat menjalankan misinya tersebut alhasil tindakan Adam
pun diketahui oleh pihak kampus dan Adam diancam akan dikeluarkan dari kampus
(Droup Out) dengan alasan melanggar peraturan kampus.
Ruang
pergerakannya semakin sempit yang kemudian membuat adams tidak leluasa untuk
bertindak. Dengan semangat yang membara dan cita-cita untuk membantu orang lain
itu maka adams pun mendapat ide untuk membangun sebuah tempat penampungan
praktik kedokteran atau rumah sakit gratis agar dapat meninfestasikan
perasaannya kepada pasien yang membutuhkan bantuan medis. Kemudian ide adams
terwujud berkat bantuan sang Arthur. Dengan bantuan sang arthur, adams membuka
tempat pengobatan gratis serta mengorganisir teman-teman kuliahnya untuk
bergabung secara sukarela memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat
yang kurang mampu.
Banyak pasien berdatangan dari berbagai tempat pengobatan gratis, di suatu hari karena kebanyakan pasien yang rawat inap maka tempat pengobatan tersebut kekurangan kamar tidur dan obat-obatan, sehingga mengharuskan untuk meminjam dari rumah sakit tanpa sepengetahuan dokter. Aksi mereka pun diketahui oleh dokter, akhirnya mereka dituduh melanggar peraturan kampus karena membuka tempat praktek tanpa izin. Tindakan adams dan rekan kampusnya diketahui oleh pihak kampus dan harus menanggung semua resiko atau sanksi dari kampus ternyata terancam DO (Droup Out) dari kampus.
Banyak pasien berdatangan dari berbagai tempat pengobatan gratis, di suatu hari karena kebanyakan pasien yang rawat inap maka tempat pengobatan tersebut kekurangan kamar tidur dan obat-obatan, sehingga mengharuskan untuk meminjam dari rumah sakit tanpa sepengetahuan dokter. Aksi mereka pun diketahui oleh dokter, akhirnya mereka dituduh melanggar peraturan kampus karena membuka tempat praktek tanpa izin. Tindakan adams dan rekan kampusnya diketahui oleh pihak kampus dan harus menanggung semua resiko atau sanksi dari kampus ternyata terancam DO (Droup Out) dari kampus.
Untuk dapat
mempertahankan dan dapat melanjutkan study, adams meminta dukungan dari pihak
kampus. Adam meminta arsip hasil study untuk dijadikan bahan pertimbangan
disidang pemecatannya karena prestasi yang sangat bagus agar dapat memberikan
peluang baginya untuk dapat melanjutkan studynya, kemudian permintaannya
dikabulkan oleh pihak kampus, beberapa hari kemudian sidangpun dilangsungkan.
Dalam sidang tersebut, Patch Adams memberi penjelasan secara rasional dan
sangat ilmiah, sehingga Dewan Senator kampus tidak menemukan alasan pemecatan
sehingga tidak mempunyai alasan yang kuat untuk memberikan hukuman kepada Adams,
akhirnya Patch Adams tidak jadi dikeluarkan dari kampus.
Tiga tahun
kemudian Adam
pun berhasil meraih gelar dokter dengan predikat lulsan terbaik dan membuka
praktik yang dijalani bersama rekan-rekannya selama 12 tahun dan merawat lebih
dari 15.000 pasien tanpa pembayaran dengan asuransi malapraktek dan fasilitas
normal. Patch Adams
membeli tanah seluas 42,5 hektar di Virgina Barat dan membangun Rumah Sakit Gensundheit dan sekarang lebih dari 1000 dokter mendaftarkan diri untuk belajar
praktik dan bergabung dengan patch adams di Rumah Sakit Gensundheit.
Kisah nyata yang difilmkan ini mengajarkan kita untuk senantiasa bersosialisasi dengan orang lain dan membantu dalam berbagai hal. Patch Adam adalah seorang inspirator dan motivator bagi dokter dan tenaga kesehatan lainnya dalam meningkatkan derajat kesehatan manusia melalui cara-caranya tersendiri.
Kisah nyata yang difilmkan ini mengajarkan kita untuk senantiasa bersosialisasi dengan orang lain dan membantu dalam berbagai hal. Patch Adam adalah seorang inspirator dan motivator bagi dokter dan tenaga kesehatan lainnya dalam meningkatkan derajat kesehatan manusia melalui cara-caranya tersendiri.
B. PEMBAHASAN
Film Patch Adams
memberikan pelajaran yang sangat berharga. Isi cerita film ini dapat dikaikan
dengan komunikasi dalam kesehatan
sebagai suatu seni (dari model penyampaian) sebagai transmit ide, sikap,
pengetahuan, termasuk cara penyembuhan atau seni
dalam penyembuhan (Edwin Emery).
Dalam film, diceritakan bahwa Adam
mampu memberikan komunikasi terapeutik yaitu segala sesuatu yang memfasilitasi
proses penyembuhan, menggunakan seni penyembuhan tertentu (As Hornby).
Adam
juga mampu untuk mengkomunikasikan perkataan, perbuatan, atau ekspresi yang
memfasilitasi proses penyembuhan. Sehingga tercapainya tujuan dari komunikasi
tersebut (Stuart dan Sundeen), salah satunya yaitu adanya kesadaran diri,
penerimaan diri dan meningkatkan kehormatan diri juga adanya kemampuan
seseorang untuk memahami dirinya sendiri termasuk perilaku, perasaan dan
pikirannya sendiri. Selain itu Adam
juga mampu mengaplikasikan komunikasi yang berguna sebagai pengembangan pribadi
(Schein), contohnya saat Adam mencoba berkomunikasi dengan seorang pasien
kanker pankreas yang sangat temprament, Adam bisa membuatnya nyaman dan lebih
tenang.
Fase
hubungan terapeutik menurut Coad Denton, menggambarkan keintiman dalam
penggunaan proses keperawatan untuk mendukung klien yaitu pada saat
mengeksplorasi kebutuhan dan menyelesaikan masalah. Seperti dalam film Patch
Adam, Adam mampu untuk mendukung
Rudy ketika ia ingin pergi ke toilet tetapi Rudy merasa ketakutan karena tupai,
dengan sabar Adam
mendengarkan dan memahami masalah yang dihadapi Rudy, dan Adam berusaha mencoba
menyelesaikan masalah yang dihadapi Rudy dengan seni komunikasi yang ia kuasai.
Adapun fase dalam hubungan terapeutik, yaitu :
1.
Fase prainteraksi, Adam belum bertemu dengan
pasien, ia hanya mendapat informasi
pasien dan berusaha merekam, mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan
pasien. Contoh saat Adam mendapat informasi
tentang keadaan yang dialami Rudy,
teman sekamarnya di RSJ.
2.
Fase orientasi/
perkenalan, saat Patch bertemu dengan pasien, mulai membangun kepercayaan dan
keterbukaan dengan pasien. Contoh ketika
akan tidur, tiba-tiba Rudy menggoyang-goyangkan terus tempat tidurnya, karena
ia ingin ke toilet tetapi ia takut tupai dan Adam memahami betul apa yang dirasakan Rudy.
Adam membuat Rudy percaya
akan dirinya bisa mengatasi masalah tersebut.
3.
Fase kerja, saat Adam menolong pasien
mengatasi cemas, meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab diri. Contoh saat Rudy ketakutan akan tupai setelah
itu Adam mulai melakukan
sesuatu untuk mengatasi kecemasan Rudy dengan cara berpura-pura menembakan
bazoka ke arah tupai.
4.
Fase terminasi, saat
Patch mulai menghentikan interaksi, reinforcing positif, mengevaluasi proses dan
hasil interaksi. Contoh setelah
Adam berpura-pura menembakan basoka ke tupai Rudy pun mengikutinya dan pada
akhirnya Adam menghentikan perlakuan dan cara tersebut
karena sudah merasakan adanya kemandirian dan kemajuan dari Rudy.
Komunikasi verbal dan non verbal juga dengan jelas dibuktikan dalam setiap bagian dalam film Patch Adam.
1. Komunikasi
verbal, yaitu mengungkapkan secara verbal terhadap perasaan dan alasan reaksi
emosi. Patch Adams sering melakukan kunjungan kerumah pasien, adams beranggapan
bahwa untuk menganalisa (anamnesis) penyakit seorang pasien tidak hanya bisa
melalui wawancara dan pemeriksaan di ruang praktek saja sehingga adams dapat
menjelaskan kepada keluarga pasien akan penyakit yang sedang dialami serta
memberikan masukan untuk mengobati penyakit dari sumbernya langsung.
2. Komunikasi
non verbal, yaitu dengan memahami komunikasi non verbal diperlukan adanya
kontak badan, gerak tangan dan kepala, arah pandang dan kontak mata serta
ekspresi wajah. Dengan adanya kontak badan dilakukan dengan cara merangkul
pasien yang sedang sakit, berjabat tangan dengan oma yang sudah beberapa hari
tidak mau makan lalu adams meminta staf dapur untuk menyiapkan bak besar yang
berisi mie kuah serta adams berjabat tangan dengan pasien penderita Diabetes
Melitus ringan. Patch juga menggunakan kostum badut kepada pasien anak-anak dan
kostum malaikat kepada Bill, sehingga tercapai tujuan dari komunikasi tersebut.
Komunikasi Patch
Adam juga sudah sesuai dengan metode
“7C dalam Peningkatan Intensitas Penerjemah Pesan”
yang disampaikan oleh
Cultip, yaitu:
1. Credibility
Credibility berarti
komunikator yang kredibel, terdiri dari beberapa unsur yaitu :
- Good Intention yang berarti komunikator harus memiliki itikad baik ketika berkomunikasi. Seperti yang digambarkan dalam film Patch Adam benar-benar memiliki itikad baik untuk menolong pasien. Adam memahami kondisi psikis pasien, sehingga dapat membuat pasien tertawa dan meringankan rasa sakit mereka.
- Trust Worthiness berarti kelayakan untuk dipercaya. Petugas kesehatan dalam menyampaikan pesan kesehatan harus meyakinkan. Pesan yang meyakinkan akan membuat pasien percaya terhadap validitas informasi yang diterima sehingga dapat memahami serta mengaplikasikannya. Seperti Adam yang menjelaskan manfaat tertawa kepada dosen Walcott sehingga pasien percaya terhadapnya.
- Competence or Expertness berarti keahlian. Pesan yang disampaikan harus sesuai dengan keahlian ataupun orang yang menyampaikan pesan harus seorang yang ahli di bidangnya. Adam adalah mahasiswa kedokteran yang pintar yang mengetahui ilmu pengobatan sehingga pasien dapat menerima pesan yang dia sampaikan.
- Personality berarti kepribadian. Petugas kesehatan harus memiliki kepribadian yang baik, bersikap sesuai etika tenaga kesehatan agar pasienpun dengan senang hati menerima pesan yang disampaikan. seperti penyampaian pesan yang dicontohkan oleh Adam yang selalu tersenyum, bersikap ramah, supel dan menghargai dalam mengobati pasien.
- Character berarti watak. Petugas kesehatan harus memiliki watak yang baik seperti kejujuran. Adam selalu jujur dalam menyampaikan informasi, tidak dibuat-buat ataupun mengada-ada. Seperti pada adegan Adam berjanji mewujudkan fantasi nenek yang ingin mandi di kolam mie, Adam berkata jujur dengan menepati janjinya.
- Dynamic berarti kondisi dinamika yang tinggi. Petugas kesehatan yang telah memiliki jam terbang tinggi dalam hal menolong pasien, maka akan lebih dipercaya. Adam sejak di rumah sakit jiwa telah mengobati teman-temannya. Dia juga berhasil meringankan rasa sakit pasien penyakit kanker baik dari anak-anak, dewasa hingga lansia. Setiap hari berkomunikasi secara intens dengan pasien sehingga pasien dapat menerima pesan yang disampaikan.
2. Context
Context diartikan
sebagai kesesuian pesan dengan kondisi masyarakat. Pesan patch yang membuat
tertawa sesuai dengan keadaan anak-anak penderita kanker yang selalu berkutat
dengan mesin terapi dan merasakan penderitaan. Humor adalah hal yang sesuai
untuk meringankan rasa sakit mereka.
3. Content
Content diartikan
sebagai penggunaan kata yang sesuai dengan audiense/pasien. Dalam penyampaian pesan kata yang
digunakan disesuaikan misal dengan tingkat pendidikan. Penyampaian pesan yang
disampaiakan oleh Patch disesuaikan dengan faktor umur, seperti saat menghibur
anak-anak menggunakan dongeng dengan kata-kata lucu. Sedangkan saat
berkomunikasi dengan penderita pankreas menggunakan syair-syair kematian yang
agak rumit sesuai dengan kemampuan orang dewasa dalam menerima informasi.
4. Clarity
Clarity diartikan
sebagai perumusan yang disampaikan jelas, terperinci dan tidak membingungkan.
Terlihat dalam adegan Adam menjelaskan
bahwa tertawa dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Alasan yang
disampaikan tentang manfaat tertawa bagi kesehatan jelas, rinci dan tidak
membingungkan.
5. Continuity
Continuity diartikan sebagai pengulangan pesan, tetapi pesan
tidak monoton tetap bervariasi dalam penyampaian. Pesan Adam untuk mendorong pasien tertawa selalu diucapkan
berulang-ulang tetapi dengan variasi penyampaian yang berbeda. Variasi penyampaian itu diwujudkan dengan dongeng,
menari-nari dan berperan sebagai badut.
6. Consistency
Consistency diartikan
sebagai pesan yang disampaikan tidak bertentangan dari awal sampai akhir. Dari
awal hingga akhir cerita Adam selalu
mengatakan bahwa penyembuhan dapat dicapai dengan peningkatan kualitas hidup
bukan dengan memperpanjang hidup.
7. Capability
Capability artinya komunikator
mampu menjelaskan dengan jelas dan akurat.
a.
Pesan dirancang untuk menarik
perhatian seperti pesan Adam yang
menjadi badut agar
menarik perhatian anak penderita kanker sehingga lupa akan sakitnya.
b.
Menggunakan simbol-simbol yang
sesuai dengan komunikan seperti simbol Adam tersenyum
dengan pasien sebagai tanda penghargaan.
c.
Memberikan motivasi dan solusi. Adam memotivasi kakek dan nenek yang sedang sakit parah
dengan mewujudkan imajinasinya agar merasa dianggap dan dibutuhkan sehingga
bisa teratur menjalani pengobatan. Patch juga memberikan solusi agar tercapai
kesembuhan adalah peningkatan kualitas hidup bukan mempertahankan hidup.
d.
Adanya perimpitan kepentingan.
Menurut Adam tertawa dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Patch menerapkan metode humor dalam pengobatan untuk membuat pasien merasa
gembira sehingga mereka bisa tertawa dan tidak merasa sakit.
C. PENUTUP
Film Patch Adams memberikan pelajaran yang sangat berharga
dan memberikan makna dalam bidang komunikasi kesehatan:
1. Komunikasi
terapeutik sangat diperlukan dalam bidang kedokteran khususnya dalam
penyembuhan pasien. Adapun fase dalam komunikasi terapeutik yaitu prainteraksi,
orientasi, kerja dan terminasi. Keempat fase tersebut dilakukan secara
berkesinambungan.
2. Komunikasi
verbal dan non verbal juga sangat dibutuhkan dalam bidang kedokteran sehingga
kefektifan penyampaian pesan dapat diterima oleh klien.
3. Agar
komunikan dapat menerima informasi dari komunikator perlu diterapkan metode
“7C”, yaitu Credibility, Context,
Content, Clarity, Continuity, Consitency dan Capability.
4. Kemampuan,
keterampilan dan seni komunikasi diperlukan dalam ilmu kedokteran, sehingga
mampu membantu seorang pasien untuk menghadapi penyakitnya atau menemukan makna
dalam penderitaannya dan mampu mendengar cerita-cerita dari pasien, memahami
dan menghormati makna -maknanya, dan tergerak untuk mengatasi masalah pasien.
Komentar
Posting Komentar